Jumat, 03 Januari 2014
SWOT SD RONGGO 03
ANALISIS SWOT
SD NEGERI ronggo 03
1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Salah satu ciri
sekolah yang bermutu adalah dapat merespon kepercayaan masyarakat artinya,
bagaimana pihak sekolah mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi
putra-putrinya sehingga menghasilkan anak-anak yang bermutu dalam segala hal.
Mengingat perkembangan dunia IPTEK serta era globalisasi di depan mata maka
tujuan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat maka pihak
sekolah perlu melakukan pembenahan-pembenahan dalam hal sumber daya manusia
yang profesional, manajemen yang handal, kegiatan belajar-mengajar yang
berkualitas, adanya akses terhadap lembaga pendidikan tinggi baik dalam maupun
luar negeri bermutu serta ketersediaan sarana-prasana yang setaraf dengan
pendidikan bertaraf internasional. Tantangan yang semakin ketat dalam dunia
pendidikan khususnya bagi para pelaksana perencanaan dan manajemen, pengambil
kebijakan urusan pendidikan dalam hal ini pemerintah, harus memiliki alat atau
peranti untuk mengevaluasi sampai sejauh mana pembangunan pendidikan terutama
kinerja layanan pendidikan bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal. Salah
satu strategi manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi
(sekolah) memiliki daya tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan
berkelajutan sampai masa yang akan datang yaitu dengan melakukan analisis SWOT.
Analisis SWOT
adalah identifikasi berbagai faktor – faktor sistematis untuk merumuskan strategi
sebuah organisasi baik perusahaan bisnis maupun organisasi sosial. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan
Peluang (opportunities), Namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis
selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program
– program sebuah organisasi. Dengan demikian perencana strategis (Strategic
planner) harus menganalisis faktor – faktor strategis organisasi (kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Model yang
paling populer saat ini adalah analisis SWOT.
Gambar 1. Model SWOT Organisasi
Organisasi yang
dipilih oleh pemakalah dalam kajian makalah ini adalah SDN ronggo 03. Model
analisis SWOT di atas digunakan untuk menganalisis kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), Opportunity (Kesempatan), dan Threats (ancaman) dari
Sekolah tersebut. Sebagai bahan pertimbangan pemilihan sekolah ini adalah
melihat sejauh mana nilai “PLUS” yang terdapat di sekolah tersebut dan
bagaimana kondisi dan situasi dari sekolah tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
·
Apakah definisi analisis SWOT?
·
Bagaimana penerapan analisis SWOT di SD Negeri ronggo 03?
·
Bagaimana perhitungan analisis SWOT di SD Negeri ronggo 03?
1.3
Tujuan
·
Mengetahui definisi analisis SWOT
·
Mengetahui bagaimana penerapan analisis SWOT di SD Negeri ronggo 03
·
Mengetahui dan membahas perhitungan analisis SWOT di SD Negeri ronggo 03
1.4 Manfaat
·
Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang analisis SWOT, cara penerapan
dan perhitungan analisis SWOT di organisasi sekolah.
2. PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi SD Negeri ronggo 03
2.1.1 Profil
Sekolah
1. Nama
Sekolah
: SDN ronggo 03
2.
Status
: Negeri
3.
NPSN
: 10646504
4. Tahun
Pendirian
: 2009
5. Status
Tanah
: Tanah Pemkab. Banyuasin
6. Luas
Tanah
: 7. 446 m2
7. Rombongan
Belajar
: 5
8. Jumlah Tenaga
Pendidik
: 11 orang
9. Jumlah Tenaga
Kependidikan : 3 orang
10. Lokasi
Sekolah
: Komplek Perkantoran Pemkab. Banyuasin,
Mulya Agung, Kec. Banyuasin III Kab.
Banyuasin
2.1.2 Visi dan Indikator Visi Sekolah
1. Visi
”Terwujudnya akhlaq, prestasi, dan berwawasan global yang
dilandasi nilai-nilai budaya luhur sesuai dengan ajaran agama Islam.”
2. Indikator Visi
Ø Unggul dalam lomba olahraga dan seni
Ø Unggul dalam disiplin
Ø Unggul dalam aktivitas keagamaan
2.1.3 Misi Sekolah
a.
Menanamkan keyakinan/ akidah melalui pengamalan ajaran agama Islam.
b.
Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.
c.
Mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK, bahasa, olah raga dan seni budaya
sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa.
d.
Mengintegrasikan dan mensinergikan nilai-nilai Imtaq ke dalam Iptek.
e.
Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan.
2.1.4 Tujuan dan Sasaran Sekolah
1. Tujuan
Ø Dapat mengamalkan ajaran agama Islam
sebagai hasil proses pembelajaran dan dan pembiasaan
.
Ø Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan
dan teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang
lebih tinggi.
Ø Meraih prestasi akademik maupun non
akademik minimal tingkat kabupaten.
Ø Menjadi sekolah pelopor dan penggerak
di lingkungan masyarakat sekitar
Ø Menjadi sekolah yang diminati di
masyarakat.
2.
Sasaran
Ø Memiliki tim olahraga yang
mampu menjadi finalis lomba setingkat kecamatan
Ø Memiliki tim kesenian yang
secara teratur mengadakan latihan dan pentas di sekolah
Ø Pelanggaran disiplin siswa
di sekolah maksimal 2 persen
Ø Memiliki kelompok kegiatan
ekstra kurikuler baca tulis Al-Qur’an yang secara teratur mengadakan latihan
baca tulis Al-Qur’an
2.1.5 Upaya Mencapai Tujuan
1.
Peningkatan Iman dan Takwa
Kegiatan untuk meningkatkan iman dan takwa
dilaksanakan secara terprogram dengan melibatkan seluruh siswa dan guru.
Kegiatan memerlukan persiapan yang matang dan dana yang memadai. Kegiatan
ini bukan hanya kegiatan ceremonial atau rutin saja, melainkan dilaksanakan
secara benar, bertanggung jawab dan monitoring yang tepat.
Usaha yang dilakukan antara lain:
1)
Meningkatkan kualitas pengembangan diri, belajar Iqro’ dan seni baca Al-Qur’an
2)
Belajar membaca Al-Qur’an berupa ayat pendek
3)
Mengadakan pembacaan surat Yasin bersama setiap Jum’at pagi
4)
Mengikuti berbagai lomba keagamaan, misalnya MTQ, kaligrafi, ceramah agama,
nasyid dan busana muslim yang diadakan berbagai instansi.
5)
Mengadakan Sholat Dhuha dan Zuhur berjamaah
2.
Peningkatan Mutu Akademik
Usaha peningkatan mutu akademik merupakan usaha
yang harus dilaksanakan secara simultan. Kegiatan ini hendaknya mendapat
dukungan dari semua komponen sekolah. Usaha peningkatan mutu ini bukan
hanya untuk meningkatkan nilai ujian nasional juga meningkatkan nilai ujian
sekolah, karena keduanya saling mendukung dan saling mempengaruhi.
Usaha yang dilaksanakan adalah:
1)
Meningkatkan kualitan pembelajaran
2)
Meningkatkan disiplin, efisiensi dan efektivitas kegiatan pembelajaran
3)
Melaksanakan kegiatan jam tambahan di sore hari
4)
Melaksanakan lomba mata pelajaran tertentu, seperti Olimpiade Sains, lomba
pidato dalam Bahasa Inggris
5)
Memasukkan pelajaran tertentu kedalam kegiatan pengembangan diri, seperti
Matematika dan sains.
6)
Membentuk kelompok-kelompok belajar sesuai dengan tempat tinggal siswa
3.
Peningkatan dibidang Non Akademik / Ekstrakurikuler
3.1 Peningkatan Kemampuan di bidang seni
a.
Memasukkan pelajaran seni tertentu kedalam pengembangan diri
b.
Mengikuti berbagai lomba seni baik di tingkat kecamatan maupun tingkat
kabupaten
3.2 Peningkatan Kemampuan di bidang
olahraga
a.
Menyelenggarakan latihan olahraga terprogram bola voli, sepak bola, bulu
tangkis, tenis meja, catur, dll.
b. Membuat
sarana olahraga seperti lapangan sepak bola
c.
Mengadakan pertandingan persahabatan dengan sekolah lain
d. Mengadakan
kegiatan pertandingan antar kelas (class meeting)
e.
Mengikuti kegiatan pertandingan, baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun
provinsi
4. Peningkatan di Bidang
Kebersihan dan di Bidang Penghijauan
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
kebersihan dan penghijauan lingkungan sekolah adalah:
1)
Menyusun daftar piket guru dan siswa baik piket kelas maupun piket umum
2)
Melaksanakan program penghijauan
3)
Pengadaan/penambahan pot bunga
4)
Mengangkat petugas kebersihan sekolah
5)
Menyediakan alat-alat kebersihan
6)
Menyediakan kotak sampah
7)
Membuat lobang pembuangan sampah
8)
Menyediakan alat-alat P3K
9)
Sebelum pulang siswa diwajibkan membersihkan kelas dan lingkungannya
5.
Peningkatan di Bidang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan usaha kesehatan sekolah adalah:
1)
Bekerjasama dengan Puskesman kecamatan dalam upaya pelayanan kesehatan
2)
Penyediaan obat-obatan untuk UKS
3)
Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan melatih beberapa orang siswa sebagai
petugas kesehatan
4)
Penyediaan ruang khusus sebagai ruang UKS
5)
Bekerja sama dengan Puskesmas dan Pepsodent mengadakan program sikat gigi
bersama setiap pagi
2.2 Perencanaan SWOT
Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika
sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam
dunia pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup
diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai (Sanjaya, 2009). Analisa
ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang
kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
Satu hal yang harus diingat oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa
analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh
organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan
keluar yang tepat bagi masalah – masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisa
SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu memaksimalkan kekuatan,
meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang.
2.3 Definisi
Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan),
Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang
digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang
mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah
sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini
terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
·
S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan
kekuatan dari organisasi atau
program pada saat ini.
·
W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan
dari organisasi
atau program pada saat ini.
·
O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang
merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi
organisasi di masa depan.
·
T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi
yang datang dari
luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi di masa depan.
Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi
pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan,
fungsi keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan,
fungsi pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat
dan sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi
dan faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT (Depdiknas, 2002).
Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap
fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh
tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka
analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik
faktor internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002).
2.4 Tahap – Tahap
Analisis SWOT
Analisis SWOT
adalah bagian dari tahap tahap perencanaan strategis suatu organisasi yang
terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan
tahap pengambilan keputusan.
2.4.1
Tahap pengumpulan data
Tahap ini pada
dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan
suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis data. Pada tahap ini data
dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal.
Data
eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar sekolah seperti:
ü Peran
masyarakat
ü Donatur
ü
Pemerintah
Data
internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:
ü Laporan
keuangan sekolah
ü
Administrasi sekolah
ü Kegiatan
Belajar mengajar
ü Keadaan
guru dan siswa
ü Fasilitas
dan prasarana sekolah
ü
Administrasi guru dan lain lain
Pada tahap ini
digunakan 2 model matriks pengumpulan data yaitu: matriks faktor strategi
eksternal dan matriks faktor strategi internal.
Langkah
– Langkah Menyusun Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Matriks Faktor Strategi
Internal (IFAS)
·
Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman serta Kekuatan
dan Kelemahan).
·
Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting).
·
Hitung rating (di dalam kolom 3) untuk masing masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 4 (outstanding) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
kondisi sekolah yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang
bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4 tetapi jika
peluangnya kecil diberi rating +1), sedangkan pemberian rating untuk ancaman
adalah kebalikan dari pemberian rating peluang.
·
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3 untuk memperoleh faktor
pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing masing
faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outsatnding) sampai 1,0 (poor).
·
Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor – faktor
tersebut dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
·
Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh skor pembobotan bagi
sekolah yang bersangkutan. Nilai total ini akan menunjukkan bagaimana sekolah
dalam hal ini SDN ronggo 03 bereaksi terhadap faktor – faktor strategis
eksternalnya.
Tabel 1. Perhitungan EFAS SDN ronggo 03
Faktor – Faktor strategi Eksternal
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot X Rating
|
Komentar
|
PELUANG
(O)
1.Dukungan pemerintah daerah dalam
melengkapi sarana dan prasarana
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Sekolah dapat
mengajukan prososal ke Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat II perlu
dilakukan untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah
|
2.Kesesuaian sarana dan prasarana
sekolah dengan tuntutan potensi daerah dan per-kembangan IPTEK serta IMTAK
|
0,15
|
4
|
0,60
|
Karena sarana
dan prasarana merupakan kekuatan artinya kerjasama pengadaan sarana dan
prasarana dan pemanfaatan yang ada harus di kembangkan terus.
|
3.Tuntutan
masyarakat terhadap lulusan yang berkualitas
|
0,15
|
3
|
0,45
|
Masyarakat
mengharapkan setelah selasai dari SD ini diharapkan dapat melanjutkan
kejenjang yang lebih tinggi dan berkualitas
|
4.Sponsor/perusahaan/yayasan
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Bantuan sponsor
guna pengembangan sekolah tidak ada.
|
5.Dukungan orang tua tinggi
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Terbukti dengan
orang tua yang mendaftarkan anaknya test masuk SD 41 plus sangat banyak
|
Faktor – Faktor strategi Eksternal
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot X Rating
|
Komentar
|
ANCAMAN (T)
1.Lembaga pendidikan sejenis
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Banyak SDN –
SDN lainnya yang juga di favoritkan di sekitar lingkungan SDN 41 PLUS
Banyuasin III
|
2.Lingkungan sosial sekolah
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Memiliki
lapangan olah raga yang belum begitu memadai sebagai SDN Plus dan tempat
parkir yang tidak cukup luas
|
3.Pusat Berbagai kegiatan
|
0,05
|
3
|
0,15
|
Belum banyak
kegiatan yang dipusatkan di SDN ini
|
4.Persaingan masuk SMP negeri
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Banyak
Persaingan lulusan yang terjadi antar SDN – SDN yang di minati dalam tes
masuk SMP negeri
|
5.Kemajuan Teknologi Komputer dan
Informatika
|
0,05
|
3
|
0,15
|
Belum terlalu
maksimal karena belum ada guru Khusus mengajar TIK di sekolah ini jadi
kemapuan dalam bersaing dengan SDN plus lainnya akan sulit.
|
JUMLAH TOTAL O + T
|
1,00
|
3,15
|
Kesimpulan:
Dapat dilihat
dari butir peluang sarana dan prasarana adalah peluang yang paling besar yang
dimiliki oleh SDN ronggo 03 walaupun ini peluang ini masih jauh dari sekali
tertinggi. tetapi haruslah dimanfaatkan secara maksimal dengan kerjasama yang
baik antara pihak sekolah dengan pihak diluar sekolah, dimana peluang ini akan
memperkecil ancaman pada butir lima yaitu persaingan dalam bidang TIK yang
belum begitu baik. Ancaman ini dapat diminimalisir dengan peluang tersebut
dengan cara tidak hanya infrastruktur saja yang di pehatikan tapi tenaga
pengajar yang mumpuni juga harus di penuhi.
Tabel 2. Perhitungan IFAS SDN ronggo 03
Faktor – Faktor strategi Internal
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot X Rating
|
Komentar
|
KEKUATAN (S)
1. Motivasi guru dan siswa
|
0,15
|
3
|
0,45
|
Motivasinya
tinggi dengan mampu mengembangkan metode pembelajaran dan
siswanya cukup antusias dalam pembelajaran dan ekstrakurikuler.
|
2. Fasilitas
perpustakaan dan loboratorium
|
0,15
|
3
|
0,45
|
Selain
kondusif, kelengkapan buku, dan alat praktik yang dimanfaatkan siswa tersedia
dengan cukup baik
|
3. Hubungan yang
baik antara guru dengan guru ataupun guru dengan siswa
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Sangat kondusif
baik dalam kegiatan ektrakurikuler ataupun pembelajaran, terutama dukungan
positif siswa
|
4. Pendekatan,
metode mengajar guru yang bervariasi
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Guru menggunakan
pendekatan, metode pembelajaran yang bervariasi
|
5. Pembiyaan
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Orang tua siswa
memiliki kemampuan membayar biaya yang relatif mahal
|
KELEMAHAN (W)
1.
Rekrutmen guru dan staff
|
0,15
|
3
|
0,45
|
Rekrutmen guru
dan staf yang terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan dan sarat
dengan unsur kekeluargaan
|
2.
Keadaan guru
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Sebagian besar
tenaga guru masih berstatus Honorer dan mengajar ditempat lain
|
3.
Penerimaan siswa Baru/pindahan
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Peneriman siswa
dengan test, transparan tetapi masihadanya titipan dari berbagai pihak.
|
4.
Jamsostek
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Tidak adanya
jamsostek bagi guru – guru terutama Guru Honorer.
|
5. Gedung sekolah
|
0,10
|
3
|
0,30
|
Sudah banyak
membutuhkan perbaikan – perbaikan.
|
JUMLAH S + W
|
1,00
|
3,45
|
Kesimpulan :
Dilihat dari
bobot masing – masing butir Kekuatan dan kelemahan yang ada pada matrik diatas
dapat disimpulkan bahwa antara kekuatan dan kelemahan yang dimiliki SDN ronggo
03 ini seimbang baik dari skor dan rating. Hal ini bisa dijadikan pelajaran
untuk pihak sekolah bahwa kekuatan yang ada kurang begitu dimaksimalkan untuk
meminimalisir kelemahan yang ada. Diharapkan dengan analisis ini sekolah akan
terus berusaha dan meningkatkan kekuatan sekolah dengan seoptimal mungkin agar
kelemahan yang ada dapat teratasi.
2.4.2
Tahap Analisis Data SWOT
Setelah
mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan sekolah,
tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model –
model kuantitatif perumusan strategi. Ada beebrapa Model yang dapat digunakan
dalam menyusun analisis SWOT antara lain:
·
Matriks TOWS atau Matrik SWOT
·
Matriks BCG (Boston Consultinfg Group) atau dikenal dengan Growth/Share Matriks
·
Matriks Internal Eksternal
·
Matriks SPACE
·
Matriks Grand Strategy
Dalam makalah ini penulis akan menggunakan Matriks TOWS atau SWOT, karena
matrik ini akan menggambarkan sevara jelas bagaimana peluang, ancaman eksternal
yang dihadapi sekolah dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya.
Diagram 1 Matrik
SWOT
AS
IF
EFAS
|
STRENGTHS (S)
· Motivasi guru dan siswa
· Fasilitas perpustakaan dan laboratorium
· Hubungan yang baik antara guru dengan guru ataupun guru
dengan siswa
· Pendekatan, metode mengajar guru yang bervariasi
· Pembiyaan
|
WEAKNESSES (W)
· Rekrutmen guru dan staff
· Keadaan Guru
· Penerimaan siswa Baru/pindahan
· Jamsostek
· Gedung Sekolah
|
OPPORTUNITY (O)
· Dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi
sarana dan prasarana
· Kesesuaian sarana dan prasarana sekolah dengan
tuntutan potensi daerah dan per-kembangan IPTEK serta IMTAQ
· Tuntutan masyarakat terhadap lulusan
yang berkualitas
· Sponsor/perusahaan/yayasan
· Dukungan orang tua tinggi
|
STRATEGI SO
· Terus memotivasi guru dan siswa dalam
KBM dengan Dukungan pemerintah dalam melengkapi sarana prasarana
· Terus melanjutkan hubungan baik
guru dan siswa di iringi dengan IMTAQ dan IPTEK .
· Terus melakukan pendekatan dan metode
mengajar yang bervariasi dan berinovasi dalam mengajar agar terus akan
menghasilkan lulusan yang berkualitas.
|
STRATEGI WO
· Diharapkan kepada pemerintah untuk
tidak hanya memperhatikan sarana dan prasarana tetapi pengadaan tenaga
pengajar yang Mumpuni juga.
· Adanya kemampuan orang tua siswa untuk
pembiyaaan sekolah yang lumayan mahal dapat dijadikan donatur dalam hal
perbaikan perbaikan gedung sekolah
|
THREATS (T)
· Lembaga pendidikan sejenis
· Lingkungan sosial sekolah
· Pusat Berbagai kegiatan
· Persaingan masuk SMP negeri
· Kemajuan Teknologi Komputer dan Informatika
|
STRATEGI ST
· Selalu berusaha dan bekerja keras untuk
menjadi yang terbaik di segala bidang baik itu guru, siswa dalam rangka
persaingan dengan sekolah lain.
· Terus berkreatifitas dan berinovasi
dalam KBM .
|
STRATEGI WT
· Menerima tenaga guru dengan fair melalu
tes masuk jika ingin bersaing dengan dunia luar, baik segi TIK, lulusan dan
ekstrakurikuler, skarean kualitas guru adalah cerminan kualitas Siswa.
|
2.5 Tahap
Perhitungan Analisis SWOT SDN ronggo 03
Penentuan Posisi SDN ronggo 03
Dengan mempergunakan tabel Faktor Internal-Eksternal, dan skala sangat tinggi,
tinggi, sedang, dan rendah, maka kedudukan SDN ronggo 03 apabila dianalisis
dengan diagram Cartesius, maka posisinya dapat diketahui sebagai perhitungan
berikut:
IFAS
|
3,60
|
EFAS
|
3,15
|
Total Skor Kekuatan (S)
|
1,80
|
Total Skor peluang (O)
|
1,95
|
Total Skor Kelemahan (W)
|
1,65
|
Total Skor Ancaman (T)
|
1,20
|
S – W (1,80 – 1,65)
|
0,15
|
O – T
|
0,75
|
ST
|
Berdasarkan tabel di atas maka nampak
bahwa titik koordinat posisi SDN ronggo 03 pada titik-titik sumbu kekuatan 0,15
dan sumbu peluang 0,75. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam diagram
cartesius sebagaimana berikut:
SO
|
WT
|
WO
|
Daerah
ST
Strengths (S)
1,80
Daerah
SO
Threats
(T)
1,20
Opportunity (O)
1,95
Daerah
WO
Daerah
WT
Weaknesses (W) 1,65
KETERANGAN
AFI = 3,60 ,
dengan (S = 1.80) dan (W = 1,65) , jadi (S – W =1,80 – 1,65 = 0,15)
AFE = 3,15 ,
dengan (O = 1,95) dan (T = 1,20) , jadi (O – P = 1,95 – 1,20 = 0,75)
Penjelasan:
·
Dari perhitungan diatas dapat diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan
SWOT di SDN 41 Plus Banyuasin 3 ini bisa dikatakan memiliki kekuatan yang masih
kurang baik terbukti dari AFI (analisis faktor internal) berupa kekuatan
dengan poin 1,80 dari skala 1 s/d 4 (1,80) adalah angka yang masih kurang untuk
kategori kekuatan.
·
Poin kelemahan 1,65 adalah angka yang sangat besar untuk kategori kelemahan.
Selisih S dan T ini tidak jauh hanya 0,15. Hal ini dapat dijadikan acuan bagi
pihak sekolah untuk menetapkan kebijakan kebijakan yang baru dan lebih kreatif
guna meningkatkan poin kekuatan sekolah sehingga jauh diatas poin kelemahan
sekolah.
·
Pada analisis AFE (analisis faktor eksternal) SDN ronggo 03 ini mempunyai poin
peluang 1,95 angka ini jika dilihat dari skala 1 – 4 masih belum bisa dikatakan
cukup.. Hal ini adalah dapat dijadikan pelajaran bagi sekolah ini untuk lebih
cerdas dalam memanfaaatkan peluang dan mencari peluang lain dalam rangka
memajukan sekolah.
·
Pada poin ancaman 1,20 poin ini adalah angka yang melebihi standar skala untuk
kategori ancaman yaitu jika poin 1 maka ancaman tersebut besar. Dengan demikian
antara peluang dan ancaman hanya beselisih 0,75 masih banyak hal – hal yang
harus diusahakan sekolah agar poin peluang bisa lebih besar daripada poin
ancaman.
·
Keadaan SDN ronggo 03 ini belum bisa dikatakan baik setelah dilakukan analisis
SWOT masih banyak hal – hal yang harus di perbaiki guna memperoleh keadaan yang
stabil sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kemajuan sekolah.
Berikut Skala
yang biasa digunakan dalam menganalisis SWOT skala angka 1-4
(Dalam Rangkuti,
2008 : 22 – 25)
Kekuatan:
Poin 1 = Kecil
Poin 4 = Besar
Peluang
: Poin 1 = Kecil
Poin 4 = Besar
Kelemahan
: Poin 1 = Besar
Poin 4 = Kecil
Ancaman:
Poin 1 = Besar
Poin 4 = Kecil
3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan
dan perhitungan analisis SWOT di SDN ronggo 03 diatas dapat disimpulkan:
·
Analisis SWOT adalah didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strength), dan Peluang (opportunities), namun secaran bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan
keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan,
dan kebijakan program – program sebuah organisasi.
·
Analisis SWOT di SDN ronggo 03 dilakukan dengan teknik EFAS dan IFAS yaitu
analisis faktor eksternal dan Faktor Internal sekolah. Kemudian dijabarkan ke
dalam matrik analisis SWOT dan dihitung dengan perhitungan AFE dan IFE yaitu
analisis faktor eksternal dan analisis faktor internal.
·
Hasil dari tahap analisis tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: (S = 1.80)
dan (W = 1,65) , (O = 1,95) dan (T = 1,20). Dan poin poin angka ini masih
sangat jauh dari skala tertinggi SWOT dengan Kriteria :
Kekuatan: Poin 1 =
Kecil
Kelemahan :
Poin 1 = Besar
Poin 4 = Besar
Poin 4 = kecil
Ancaman: Poin 1 =
Besar
Peluang
:
Poin 1 =
Kecil
Poin 4 = Kecil
Poin 4
= besar
3.2
Saran
·
Diharapkan kepada pihak sekolah SDN ronggo 03 untuk selalu bekerja keras dalam
meningkatkan kekuatan sekolahnya dengan memanfaatkan peluang peluang yang
ada. terus berinovasi, membangun, memperbaiki diri dan administrasi agar dapat
meningkatkan kualitas sekolah ini lebih baik lagi
·
Sebagai sekolah PLUS harusnya baik dalam segala aspek Analisis SWOT , maka
jadikanlah nama PLUS itu benar benar PLUS di segala aspek, tidak hanya dari
jumlah lulusan yang berkualitas saja tetapi juga didukung dengan aspek lainnya
yang bisa di upgrade lebih tinggi lagi.
·
Diharapkan analisis ini dapat dijadikan bahan pertimbangan SDN ronggo 03 dalam
pengembangan dan inovasi sekolah ke arah yang lebih baik lagi di masa yang akan
datang.
REFERENSI
Depdiknas. 2002. Manajemen Peningkatan
Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Rangkuti, Freddy. 2008 Analisis SWOT
Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem
Pembelajaran. Jakarta: Kencana Utama
Tata Usaha SDN ronggo
03 . 2011.
www.wikipedia.com. Analisis
Strength Weeknesses Opportunities Threats. Diakses tanggal 4 mei 2012
http://www.12-monkeys.com/2009/03/18/
analisa-swot-sebuah-event/. Diakses tanggal 4 mei 2012
http//www.evaluasipendidikan.blogspot.com.
Diakses tanggal 4 mei 2012
http://www.scribd.com/doc/11942959/Teknik-Penyusunan-Renstra-Sekolah.
Diaksestanggal 5 mei 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT tanggal
5 mei 2012
Langganan:
Postingan (Atom)